Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

PRAKARSA PERUBAHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAGJA

 BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Ekseskusi) merupakan  terjemahan bebas dari Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolabortif dan berbasis kekuatan konsep. Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Whitney, 2005; Noble & Mc Grath, 2006). BAGJA yang merupakan terjemahan dari IA tersebut merupakan  pendekatan manajemen perubahan yang dapat juga digunakan untuk menyusun rencana prakarsa perubahan pada dunia pendidikan khususnya di sekolah. Berikut ini penuliskan sajikan salah satu contoh rencana prakarsa perubahan yang berkaitan dengan pembelajaran dikelas. Silahkan simak vidio berikut. 

VISI SAYA SEBAGAI GURU PENGGERAK

Gambar
        Deskripsi tentang pernyataan konsepsi pemikiran   yang mengandung harapan untuk perubahan yang lebih besar, ada pada setiap insan yang menginginkan perubahan baik pada skala individu, pada skala organisasi ataupun pada skala berbangsa dan bernegara. Konsepsi pernyataan tersebut merupakan cerminan dari isi pemikiran yang merupakan cita-cita yang akan diperjuangkan pada masa yang akan datang. Berkenaan dengan hal tersebut,   saya sebagai guru yang saat ini menjadi calon guru penggerak tentunya memiliki sejumlah harapan yang berhubungan dengan diri saya yang akan mempengaruhi atau turut berpengaruh kepada   murid-murid saya. Dimasa depan harapan saya dapat menjadikan murid-murid saya secara sadar melakukan aktivitas pendidikan atau dalam skala yang terkecil yakni belajar, mereka melakukannya dengan sukarela dimana, dan kapanpun meski tidak ada instruksi, arahan atau apapun yang datang dari guru atau orang tuanya. Intinya mulai dari sekarang bimbingan   dan tuntunan   yang baik

PENERAPAN PEMIKIRAN KHD SESUAI BUDAYA LOKAL SULAWESI TENGGARA

Penerapan filosofi pendidikan menurut  Ki Hajar Dewantara yang sesuai dengan budaya lokal Sulawesi Tenggara  yang  kami angkat pada presentase  ini adalah budaya "Pokadulu" yang identik dengan gotong royong. Pada aktivitas pokadulu ini unsur kolaboratif dan kerja sama menjadi unsur utama sehingga pencapaian tujuan dengan cepat terealisasi. Untuk lebih memahami penerapan budaya "Pokadulu tersebut kaitannya dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara , silahkan simak vidio berikut.

POSTER DEMONSTRASI FILOSOFI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA

Gambar
 

PETA PEMIKIRAN CGP SETELAH MENJADI GURU PENGGERAK

Gambar
 

REFLEKSI ANTAR MATERI NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Gambar
sumber:guru berbagi           Untuk memperdalam pemahaman pada modul 1.2. tentang nilai dan peran guru penggerak, maka pada modul ini disajikan beberapa materi pendukung yang berkaitan dan mendukung yakni; Perumpamaan Otak 3-in-1 (Triune) Manusia Menggunakan Tangan; Aksioma1 terkait “pilihan” (Glasser, 1998); diagram gunung es; motivasi instriksik dan 5 kebutuhan dasar manusia; teori pilihan rasional; teori kebutuhan menurut Marslow; konsep manusia merdeka; tahap tumbuh kembang anak menurut Erik Erikson serta Ki Hajar Dewantara; serta profil pelajar Pancasila. Pada modul ini disajikan materi trapesium usia yang berkaitan dengan nilai-nilai yang mempengaruhi selama perjalanan hidup sebagai guru hingga sebagai guru penggerak.            Materi-materi tersebut untuk mendukung seorang calon guru penggerak sehingga nilai-nilai guru penggerak yakni; (1) berpihak pada murid, (2) reflektif, (3) mandiri, (4) kolaboratif, serta (5) inovatif dapat terpatri dalam dirinya. Nilai-nilai ter

REFLEKSI LOKA KARYA 1 GURU PENGGERAK ANGKATAN 5 TENTANG PEMBENTUKAN KOMUNITAS PRAKTISI

Gambar
              Kegiatan Loka Karya 1 Calon Guru Penggerak Angkatan 5 Tahun 2022 dilakukan pada hari Sabtu, 11 Juni 2022. Pada hari ini segera saya bergegas menuju tempat diselenggarakannya acara loka karya tersebut, setelah berpamitan dengan istri dan anak-anak tercinta. Tempat penyelenggaraan acara loka karya 1 untuk calon guru penggerak angkatan 5 Kota Kendari, diadakan di SD Negeri 84 Kendari. Aku pun tiba di tempat acara pukul 07.05 menit, tidak lama berselang sedang duduk dikursi besi depan sekolah, aku di kagetkan dengan suara yang menurut saya tidak asing muncul dari balik kaca mobil, eh ternyata Pak Paruddin yang biasa akrab saya panggil Oji Pengajar Praktek (PP) dari Kota Kendari asal sekolah SMP negeri 1 Kendari ini.                 Beliau pun mengajak saya menuju ruang acara, disana sudah menunggu ibu Suraidah Datu, PP dari kelompokku, beliau ini berasal dari SMAN 4 Kendari, setelah mempersiapkan beberapa hal, tidak lama berselang teman-teman lainpun pada berdatangan. Sebelum

REFLEKSI TRAPESIUM UMUR, NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Gambar
  Sumber: diadopsi dari modul 1.2. Modul CGP angkatan 05.  REFLEKSI BERKAITAN DENGAN TRAPESIUM USIA Berkaitan dengan   nilai posistif dan negatif   yang berkaitan dengan trapesium usia yang saya buat adalah berikut: Untuk nilai posistif terjadi pada saat  saya masih duduk dibangku  SMEA Negeri 1 Bau-Bau. Nilai positif tersebut berkaitan dengan cerita atau kisah guru saya yang berasal dari kampung ke Kota Bau-Bau. Kala itu akses transportasi sangat sulit dari kampung ke kota Bau-Bau yang hanya dapat ditempuh dengan perahu beberapa hari lamanya. Pada suatu waktu mereka kehabisan makanan dan untuk mencari pekerjaan pun kala itu betapa siulitnya sementara kiriman dari kampung tidak ada karena cuaca. Akhirnya mereka hanya makan rebusan pisang dari halaman rumah tempat mereka tinggal, tapi dia dan teman-temnya tetap bertahan. Pesan Beliau  jika kamu mengalaminya , tetaplah bertahan, In sya Allah,  hasilnya akan kamu nikmati seperti saya saat ini. Untuk kisah  yang mungkin dapat bernuas